Kanker payudara
Kanker payudara adalah kanker wanita
paling umum nomor satu dan pembunuh nomor dua di Indonesia (setelah kanker
leher rahim). Menurut data Sistem
Informasi Rumah Sakit (SIRS) Kementerian Kesehatan pada tahun 2007, kanker
payudara menempati urutan pertama jumlah pasien rawat inap kanker di seluruh RS
di Indonesia (16,85%), disusul kanker leher rahim (11,78%).
Apakah Anda termasuk salah satu
calon mangsanya?
Untuk mengetahuinya, ketahuilah faktor- faktor risiko mengembangkan kanker payudara berikut:
Untuk mengetahuinya, ketahuilah faktor- faktor risiko mengembangkan kanker payudara berikut:
1.
Umur
Risiko terkena kanker payudara
meningkat seiring bertambahnya usia. Sebagian besar wanita penderita kanker
payudara berusia 50 tahun ke atas. Jika Anda mengalami menopause terlambat
(setelah umur 55), risiko Anda lebih besar lagi. Secara umum, risiko
mencapai puncaknya pada usia lebih dari 60 tahun.
2.
Riwayat kanker payudara
Jika Anda pernah memiliki kanker di
salah satu payudara, Anda berisiko lebih tinggi bahwa payudara lainnya juga
akan terkena.
Kalkulator
Risiko Kanker Payudara
|
Bila Anda adalah wanita berusia 35
tahun atau lebih, silakan menilai risiko Anda terkena kanker payudara dengan Kalkulator Risiko Kanker Payudara.
Bila Anda diketahui memiliki
risiko sedang atau tinggi, mulailah menerapkan langkah-langkah pencegahan dan
disiplin melakukan skrining berkala dengan SADARI dan
mamografi.
|
3.
Riwayat keluarga dengan kanker payudara
Jika ibu, saudara perempuan, atau
anak perempuan Anda memiliki kanker payudara (terutama sebelum usia 40), risiko
Anda lebih tinggi. Risiko berlipat dua bila ada lebih dari satu anggota
keluarga inti Anda yang terkena kanker payudara. Memiliki kerabat non-inti
dengan kanker payudara (misalnya tante, nenek atau sepupu perempuan) juga
meningkatkan risiko Anda.
4.
Usia saat melahirkan anak pertama
Semakin tua Anda ketika memiliki
anak pertama Anda, semakin besar risiko Anda terkena kanker payudara. Risiko
juga meningkat jika Anda sudah berusia 30 tahun atau lebih dan belum pernah
melahirkan anak.
5.
Perubahan payudara
Perubahan payudara sering terjadi
pada hampir semua wanita. Sebagian besar perubahan itu bukan kanker. Namun,
beberapa perubahan mungkin adalah tanda-tanda kanker. Jika Anda memiliki
perubahan jaringan payudara yang dikenal sebagai hiperplasia atipikal
(sesuai hasil biopsi), Anda memiliki peningkatan risiko kanker payudara.
6.
Usia saat menstruasi pertama
Jika Anda mulai menstruasi di usia
dini (sebelum 12 tahun), Anda memiliki peningkatan risiko kanker payudara.
7.
Terapi radiasi di dada
Jika Anda harus menjalani terapi
radiasi di dada (termasuk payudara Anda) sebelum usia 30 tahun, Anda memiliki
kenaikan risiko. Semakin muda Anda ketika menerima pengobatan radiasi, semakin
tinggi risiko Anda terkena kanker payudara di kemudian hari.
8.
Kepadatan tisu payudara
Penelitian telah menunjukkan bahwa
wanita usia 45 tahun atau lebih yang memiliki minimal 75 persen jaringan padat
pada mammogram memiliki peningkatan risiko mengembangkan kanker payudara. Para
ilmuwan belum tahu mengapa demikian.
9.
Penggunaan hormon estrogen dan progestin
Jika Anda mendapatkan terapi
penggantian hormon estrogen saja atau estrogen plus progestin selama lima tahun
atau lebih setelah menopause, Anda memiliki peningkatan risiko mengembangkan
kanker payudara. Selain risiko kanker payudara, estrogen plus progestin
juga meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, demensia dan pembekuan
darah.
10.
Obesitas setelah menopause
Jika Anda mengalami obesitas setelah
menopause, Anda berisiko 1,5 kali lebih besar untuk mengembangkan kanker
payudara dibandingkan dengan wanita berberat badan normal.
11.
Aktivitas fisik
Sebuah penelitian terbaru dari Women’s
Health Initiative menemukan bahwa aktivitas fisik pada wanita menopause
yang berjalan sekitar 30 menit per hari dikaitkan dengan penurunan 20 persen
risiko kanker payudara. Namun, pengurangan risiko terbesar di antara wanita
yang berberat badan normal. Dampak aktivitas fisik tidak ditemukan di kalangan
wanita yang kelebihan berat badan atau obesitas. Namun, aktivitas fisik yang
dikombinasi dengan diet dapat menurunkan berat badan sehingga pada akhirnya
menurunkan juga risiko kanker payudara dan berbagai penyakit lain.
Selain kesebelas faktor di atas, merokok (pasif atau aktif)
dan kebiasaan makan
juga berdampak terhadap risiko mengembangkan kanker payudara.
![Attention](http://oketrik.googlecode.com/files/1308768529_metacontact_unknown.png)
Untuk memperbaiki dan mengembangkan blog ini menjadi lebih baik, mari bersama - sama kita bangun, caranya? Apabila kamu menemukan link yang mati/sudah tidak berfungsi atau gambar yang sudah tidak muncul/expire, silahkan hubungi kami disini. Laporan anda sangat berpengaruh pada perkembangan blog ini.Tanks atas perhatiannya
GET UPDATE VIA EMAIL
Dapatkan kiriman artikel yang terbaru
Dari Kami langsung ke email anda!
Dari Kami langsung ke email anda!
0 komentar:
Posting Komentar